FacebookInstagramTwitterContact

 

Eating For Your Eyes: Carrots Deliver Nutrients That Preserve Vision           >>           Diabetic? Eat More Eggs           >>           Protect Your Kids From Pollution-Related Asthma With Vitamin D           >>           Miscellaneous Offences Act 2021           >>           Designs of 'Baju Melayu' Studs           >>           Spectrum Unveil 2024 Exhibition           >>           'People Call Me A Monster For Dyeing My Dog Pink - I Want Him To Match My Outfit'           >>           Number of New Converts Increase           >>           Mum's Horror As Group Text Invite For Daughter's 1st Birthday Party Goes Terribly Wrong           >>           Kid Cudi Engaged To Lola Abecassis Sartore           >>          

 

SHARE THIS ARTICLE




REACH US


GENERAL INQUIRY

[email protected]

 

ADVERTISING

[email protected]

 

PRESS RELEASE

[email protected]

 

HOTLINE

+673 222-0178 [Office Hour]

+673 223-6740 [Fax]

 



Upcoming Events





Prayer Times


The prayer times for Brunei-Muara and Temburong districts. For Tutong add 1 minute and for Belait add 3 minutes.


Imsak

: 05:01 AM

Subuh

: 05:11 AM

Syuruk

: 06:29 AM

Doha

: 06:51 AM

Zohor

: 12:32 PM

Asar

: 03:44 PM

Maghrib

: 06:32 PM

Isyak

: 07:42 PM

 



The Business Directory


 

 



Kalimantan


  Home > Kalimantan


Jalan Rusak Parah, Masyarakat Boyu Dan Senempak Merasa Sengsara


 


 March 19th, 2018  |  09:00 AM  |   786 views

MELAWI

 

Akses jalan poros menuju ke Desa Boyu dan Desa Senempak Kecamatan Pinoh Selatan mengalami kerusakan yang sangat parah. Kondisi jalan yang masih tanah kuning tersebut berkubangan lumpur. Tak jarang kendaraan bermuatan sembako serta hasil produksi perkebunan karet warga harus menginap di jalan tersebut. Ironisnya, meski sudah lama mengalami kerusakan, tetapi belum juga diperbaiki oleh pemerintah terkait.

 

Kades Senempak, Sahidin mengatakan, kerusakan tersebut sudah sangat lama terjadi. Semakin hari semakin parah. Perbaikanpun hanya dilakukan seadanya oleh warga setempat secara swadaya, sementara dari pemerintah belum ada perhatian.

 

“Jalan Ke Senempak ini pembukaan jalannya dulu menggunakan anggaran PNPM tahun 2011. Sejak dibuka sampai sekarang belum ada perbaikan atau peningkatan jalan dari Pemkab Melawi. Jalan sepanjang kurang lebih 9 kilo dengan lebar 4 meter kini sangat sulit dilalui masyarakat,” kata Sahidin, ditemui di Nanga Pinoh, Minggu (17/3).

 

Lebih lanjut Sahidin mengatakan, Ia khawatir, peningkatan jalan tidak bisa dilakukan oleh pemerintah karena status lahan jalan tersebut masuk dalam kawasan hutan. “Karena berdasarkan titik koordinat yang pernah kami cek, lokasi tersebut masuk dalam kawasan hutan,” paparnya.

 

Masyarakat sangat meraa sengsara sekali apabila melalui jalan tersebut. Sebab kondisinya yang sudah sangat parah, dihiasi lubang-lubang berisikan lumpur, dan medannya yang berat, harus melalui turun naik bukit.

 

“Jalan tersebut sangat dikeluhkan masyarakat, bahkan bawa hasil pertanian dan bawa barang dagangan harus nginap di jalan 3 sampai 4 hari. Karena harus berdorong dulu. Terlebih musim hujan belakangan ini membuat licin sehingga ketika dilalui mobil angkutan, lubang berisi lumpur semakin dalam. Bahkan sering terjadi longsor,” jelasnya.

 

Akses jalan menuju ke Desa Boyu dan Senempak tersebut masuk wiayah perkebunan karet PT Cakrawala. Namun pihak perusahaanpun tidak bisa diminta pertolongan, karena jumlah produksi yang sudah berkurang, karena karet yang ada harus dilakukan peremajaan.

 

“Jadi pihak perusahaan juga tidak bisa berbuat apa-apa. Kamipun terpaksa pasrah menggunakan jalan rusak itu. Jalan rusak itu memberikan banyak dampak, terlebih kepada harga kebutuhan pokok di kampung kami. Rata-rata harganya lebih mahal dari di Nanga Pinoh yakni sekitar Rp. 4-5 ribuan,” paparnya.

 

Terpisah, Sopiyan Koto, seorang warga Desa Boyu sangat mengeluhkan kondisi kerusakan jalan tersebut. terlebih dirinya yang setiap hari membawa mobil pick up sebagai alat transportasi angkutan penumpang dan barang milik warga. “Kerusakan jalan tersebut juga tak lepas dari kurangnya perhatian pemerintah. Jadi pemerintah diharapkan bisa segera melakukan peningkatan jalan menuju Desa Boyu dan Senempak ini,” katanya.

 

Ia mengatakan, selain jalan yang dipenuhi lubang beerlumpur, kondisi jembatan serta gorong-gorong yang ada dijalan tersebut juga mengalami kerusakan. “Tidak jarang kami menginap di jalan berlumpur. Terlebih kalau sudah sore, kami tidak bisa memaksa untuk berjalan, karena jauh sekali dari pemukiman warga. Jadi terpaksa kami harus tidur didalam mobil sampai menunggu bantuan dari mobil lain yang lewat,” pungkasnya. (edi/KN)

 


 

Source:
courtesy of KALIMANTAN NEWS

by KALIMANTAN-NEWS

 

If you have any stories or news that you would like to share with the global online community, please feel free to share it with us by contacting us directly at [email protected]

 

Related News


Lahad Datu Murder: Remand Of 13 Students Extende

 2024-03-30 07:57:54

Sydney Church Stabbing: Australian Bishop Forgives Alleged Attacker

 2024-04-19 00:07:49

Google Sacks Staff Protesting Over Israeli Contract

 2024-04-19 00:33:16